Assalamualaikum sobat Injeksi, Alhamdulillah tepat hari Sabtu, 30 Januari 2016 acara Tabligh Akbar “Jihad dalam Dunia Kesehatan” di Laboratorium Terpadu Poltekeks Kemenkes Surabaya berlangsung dengan lancar. Berikut tim jurnalistik membagikan ringkasan acara.
Acara Tabligh Akbar dilaksanakan tepat pukul 08.00-08.30 untuk registrasi peserta. Acara yang dibuka untuk umum ini dihadiri oleh 215 orang dari berbagai universitas. Serta menghadirkan pembicara yaitu dua ustad dari Surabaya.
Sebelum acara dimulai, peserta disuguhkan dengan penampilan dari Banjari Badar Al-Muqsit (Keperawatan Soetopo).
Selang 15 menit acara dimulai dengan diawali pembacaan ayat suci Al-Quran.
Sambutan Ketua Pelaksana Tabligh Akbar “Jihad dalam Dunia Kesehatan” oleh Muhammad Nezar Abdullah Mufarid (Teknik Elektro Medik)
Sambutan Presiden Bem Poltekeks Kemenkes Surabaya oleh Anggit Ananda Solichin (Teknik Elektro Medik)
Sambutan Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya oleh drg. H. Bambang Hadi Sugito, M.Kes.
Persembahan sholawat bersama peserta dipimpin oleh Banjari Badar Al-Muqsit (Keperawatan Soetopo
Ceramah agama oleh ust. Alif Qudus, Lc. MHI.
“Jihad adalah perbuatan ibadah yang bermanfaat. Bekerjalah sebagai ahli kesehatan dibidangnya, Allah menyaksikan. Perlulah berjihad dan belajar, dengan bersyukur. Yaitu dengan bekerja. Apabila kita mahasiswa kita bersyukur dengan belajar. Dalam kehidupan sehari – hari jangan lupa untuk memulainya melalui doa, insya Allah akan mendapatkan manfaat yang luar biasa. Berkerjalah karena Allah taala, bermanfaatlah buat sesama. Karena semua yang diberikan oleh Allah hanya titipan.
Kunci sukses ketika doa kita dikabulkan, sebelum berdoa diperintahakan untuk sedekah. Sedekah bukan hanya materi saja, melainkan dengan hal lain seperti membagikan informasi kepada sesama, ada orang hendak menyebrang maka diberi jalan. Apabila kita perlu pertolongan dilain waktu, maka Allah akan memberi pertolongan. Apabila berdoa harus yakin. Yakin itu seperti mengangkat kedua tangan saat berdoa.
Kunci jihad itu tidak iri, dengki, dan hasut antara sesamanya, yang terpenting berbuatlah saja karena hidup hanya sekali maka berbuatlah berarti. Sesungguhnya balasan untuk orang yang berjihad adalah surga yang luasnya langit dan bumi.”(byn/vcm)
Nasyid SKIP VOICE
Ceramah agama oleh ust. Drs. Ahmad Robbah, S. Sos, M.Si. Sekaligus ditutup dengan doa.
“Mari kita merenung, tugas hidup kita yang pertama yaitu berjihad. Kedua yaitu tangiskan orang – orang yang kita tinggalkan, berikan sesuatu yang terbaik untuk orang lain. Berikan sesuatu pada orang lain, agar mereka dapat selalu mengenangmu, dengan cara mengirimkan surat Al-Fatihah.
Kata jihad, yang berarti sungguh – sungguh. Menunggu giliran menghadap pada Allah. Allah memanggil kita tanpa tuntutan waktu. Allah bisa saja mengambilnya saat ditengah – tengah bermain futsal, Allah bisa berbuat apapun. Allah selalu melihat apa yang dilakukan oleh yang diciptakannya. Dengan begitu untuk dipanggil oleh Allah, ada kalanya untuk memperbaiki diri dengan bersungguh – sungguh melakukan yang terbaik.
Satu diantara doa yang paling diterima Allah adalah mendoakan orang lain. Jihad yang isitimewa adalah mementingkan orang lain terlebih dahulu, sebelum diri sendiri. Tugas hidup ini berjihad, apa yang kita miliki jangan sampai membuat diri kita kotor, hati kita kotor, tugas kita hanya satu jangan kotori diri sebab apa yang kamu dapati. Berikan sesuatu pada orang lain, sesuai dengan civitas yang kalian miliki.”(byn/vcm)
Berikut cuplikan video wawancara dari ketua pelaksana Tabligh Akbar “Jihad dalam Dunia Kesehatan” (mj/ays)
http://jurnalistikpolteksby.blogspot.co.id/2016/01/selamat-hari-senin-sobat-injeksi.html