Latar Belakang Virus B117

Sejumlah peneliti besar di dunia sudah memprediksi virus corona B117 ini akan menggantikan varian dominan saat ini. Jika varian corona B117 terus mendominasi, ada kemungkinan siklus pandemi akan seperti di awal merebak. Hal ini berawal setelah ditemukannya virus dengan varian tersebut di Indonesia. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa pada Senin malam, 1 Maret, ditemukan dua kasus positif virus B117. Penemuan dari virus corona B117 ini merupakan hasil pemeriksaan dari who le genome sequencing yang dilakukan oleh Balitbangkes Kemenkes bersama 16 laboratorium lainnya yang melakukan pemeriksaan whole genome sequencing.

Kemenkes menyampaikan saat ini jumlah kasus yang sudah ditemukan terkait dengan varian B117  bertambah dan diketahui karakteristik varian B117 ini dinyatakan bahwa virusnya lebih cepat menular tetapi WHO belum mendapatkan laporan bukti bahwa virus ini lebih tinggi tingkat keganasannya. Varian B117, disebutkan lebih cepat menular, namun Siti Nadia menegaskan, virus corona B117 tidak lebih mematikan. Mutasi ini, karena terjadi pada spike virus tadi, yang menyebabkan virus tadi menjadi lebih mudah masuk ke sel sasaran sehingga penularannya menjadi lebih cepat dibandingkan varian yang lama. ( Hidayat, CNBC Indonesia, 2021)

(Sumber : https://www.liputan6.com/health/read/)

Kemenkes juga menyampaikan bahwa sampai saat ini belum ada penelitian ataupun bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa vaksin telah digunakan di berbagai belahan dunia tidak bisa melindungi kita dari virus corona varian baru ini. Sebagai informasi, mutan B117 pertama kali diidentifikasi di Inggris September tahun lalu. Melansir laporan Center for Disease Control & Prevention (CDC) AS, varian ini memiliki beberapa mutasi pada gen yang mengkode protein spike (S) dan nukleokapsid (N) virus. Dalam laporan tersebut varian baru asal Negeri Ratu Elizabeth ini sudah menyebabkan 2.506 kasus infeksi di AS hingga 2 Maret lalu. Varian B117 dilaporkan telah menyebar ke 46 jurisdiksi di dunia. Laporan yang ditulis oleh Galloway dan peneliti lain yang dipublikasikan pada 22 Januari lalu juga melampirkan pemodelan perkembangan kasus Covid-19 di AS. Temuan varian B117 akan meningkatkan infeksi di Negeri Paman Sam. (Aditya, 2021)

Gejala Akibat Virus B117

(Sumber : https://www.merdeka.com/peristiwa-tujuh-gejala-virus-covid-19-varian-baru)
  • Batuk dan sakit tenggorokan

Dituliskan The Guardian, batuk dan sakit tenggorokan lebih sering terjadi pada varian Covid-19 Inggris, B117 Studi di Kantor Statistik Nasional Inggris menemukan, seseorang yang terpapar virus lebih mungkin mengalami batuk dibandingkan varian lama. Batuk dan sakit tenggorokan lebih sering terjadi pada orang yang di tes positif untuk varian baru virus corona. Laporan mengenai gejala ini meningkat dari sekitar 27% menjadi 35% dari orang yang terinfeksi.

  • Demam

Melansir The Times of India, seseorang yang terpapar varian baru virus Covid-19, lebih banyak yang mengalami demam dibandingkan orang yang terinfeksi virus aslinya. Studi Kantor Statistik Nasional Inggris, orang yang terpapar varian baru virus dengan gejala demam sebesar 22%. Jumlah tersebut naik dari varian lama, sebesar 19%.

  • Kelelahan dan Nyeri Otot

Kelelahan ekstrim menjadi salah satu gejala Covid-19 yang paling umum. Sebuah studi JAMA, peneliti menemukan sebanyak 24 dari 177 pasien dalam penelitian, menderita kelelahan yang berkepanjangan. Penyebab utama nyeri otot dan nyeri tubuh yaitu mialgia, yang disebabkan oleh virus yang menyerang serat otot dan lapisan jaringan penting. Peradangan yang meluas juga dapat menyebabkan nyeri sendi, kelemahan, dan nyeri tubuh selama infeksi.

  • Hilang Rasa dan Indera Penciuman

Dalam penelitian, pasien mengeluh kehilangan indra penciuman dan perasa, bahkan setelah sembuh dari virus Covid-19. Munculnya penyakit ini, membuat pasien melaporkan ketidakmampuan mencium atau merasakan apa pun. Menurut para ilmuwan, hal ini kemungkinan dikarenakan kerusakan oleh virus pada indera penciuman. Kendati demikian, dilaporkan bahwa kehilangan rasa dan penciuman lebih kecil kemungkinannya dibandingkan varian lama.

  • Kabut Otak

Kabut otak telah dilaporkan di antara gejala virus corona panjang atau mampu bertahan lama. Gejala ini telah ditemukan, dan penderita Covid-19 yang mengalami kabut otak mengklaim sulitnya mengartikulasikan pikiran dan ekspresi seseorang. Bahkan, beberapa mengaku harus berpikir lebih keras dan sebagian mengeluh kesulitan berbicara dengan lancar.

  • Sesak Napas

Sesak napas menjadi gejala umum yang kerap dialami pasien Covid-19. Gejala ini dapat muncul baik orang yang terinfeksi varian virus asli atau varian baru corona.

  • Gejala Neuorologis

Dalam banyak kasus, gejala neurologis terjadinya infeksi dapat menimbulkan gejala seperti pusing, kelelahan, malaise dan mual. Kendati demikian, sulit membedakan kelelahan atau pusing yang dialami, disebabkan oleh Covid-19 atau sesuatu yang lain. Sehingga, satu-satunya cara mengatasi kelelahan bisa dilakukan dengan memberi tubuh perawatan dan istirahat yang tepat sesuai kebutuhan, hindari olahraga berat, yang membuat tubuh semakin merasa kelelahan.

  • Gejala Gastrointestinal

Studi yang dilakukan oleh ONS tersebut juga menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan persentase gejala gastrointestinal yang dialami pasien terinfeksi kedua kelompok varian corona tersebut.

Sementara itu, menurut United Kingdom NHS dan Express, selain ke-8 gejala di atas terdapat beberapa gejala lainnya dari varian baru corona ini yakni diare, konjungtivitis (mata merah), ruam pada kulit, perubahan warna pada jari tangan serta kaki, kelelahan, pilek, dan muntah-muntah. (Kompas.com, 2021)

Prevalensi Kasus Covid-19 Tipe B117 di Indonesia

(Sumber : https://id.berita.yahoo.com/infografis-varian-b117-covid-19)

B117 mutasi virus corona COVID-19 ditemukan di Indonesia. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono. Pen emuan mutasi B117 ini bertepatan dengan setahun corona di Indonesia pada 2 Maret 2021. “Ada berita yang saya terima dari setahun refleksi ini. Kalau satu tahun lalu kita temukan pasien 01 dan 02 COVID-19, tadi malam tepat setahun ini kita menemukan mutasi B117 UK di Indonesia,” kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono pada kegiatan seminar yang dilakukan secara daring, Selasa (2/3/2021), seperti dikutip Antara News.

Situasi ini akan menjadi tantangan bagi para pelaku riset untuk mengembangkan studi epidemiologis secara analitis. Kehadiran virus baru tersebut perlu disikapi secara cepat mengingat Indonesia hingga kini belum berhasil keluar dari pandemi COVID-19. Sebelumnya di Inggris telah lebih dulu mengumumkan penemuan strain baru SARS-CoV-2 yang bermutasi dengan nama B117 pada akhir tahun 2020. Ahli epidemiologi dan ahli virologi menyebut bahwa virus B117 lebih mudah menular jika dibandingkan dengan jenis lainnya. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan positif virus corona B117 di Indonesia bertambah tiga kasus, sehingga total menjadi 10 kasus. Temuan itu didapatkan secara berkala melalui metode Whole Genome Sequence (WGS). (Putsanra, 2021)

Gambar 1
Fakta Mutasi Covid-19 (Sumber : https://www.cnnindonesia.com/nasional)
Gambar 2
10 Orang Di Indonesia Terpapar Covid-19 (Sumber : https://www.inews.id/amp/multimedia)

Secara keseluruhan terdapat 10 kasus varian corona asal Inggris itu telah teridentifikasi di Indonesia, dengan rincian tiga kasus di DKI Jakarta, dua kasus di Jawa Barat, dua kasus di Sumatera Utara, dan satu kasus masing-masing di Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. Temuan itu juga dikonfirmasi oleh Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio. Amin mengatakan temuan itu sudah dilaporkan Indonesia ke lembaga Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID). GISAID adalah sebuah lembaga bank data yang saat ini menjadi acuan untuk data genom virus corona SARS-CoV-2. Peneliti yang bernama Amin telah melakukan uji WGS terhadap 990 sampel acak warga yang menjalani polymerase chain reaction (PCR). Uji sampel itu terutama dilakukan bagi para pekerja migran yang baru saja tiba di Indonesia. Amin mengatakan sampai dengan tadi malam sudah ada 990 sampel yang diperiksa WGS di Indonesia. Dari uji sampel itu, empat varian corona berhasil teridentifikasi, yakni D614G, B117, N439K, dan E484K. Satgas Covid-19 akan berupaya memperbanyak teknik pencarian strain virus menggunakan metode WGS. Satgas juga akan memperketat pengawasan di pintu-pintu masuk kedatangan WNA maupun WNI ke Indonesia. (Indonesia, 2021)

Cara Mencegah Penularan Virus B117

(Sumber : https://ngestiharjo.bantulkab.go.id)

Berikut beberapa cara tak tertular corona B117:

1. Mencuci tangan

Centers For Disease Control (CDC) atau Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit merekomendasikan agar selalu menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik. Selain itu, juga bisa pakai hand sanitizer yang mengandung setidaknya 6% alkohol jika tidak ada air dan sabun. Mencuci tangan disebut bisa mengurangi risiko terjadinya infeksi. Perlu untuk diketahui bahwa mencuci dan membersihkan tangan dilakukan saat melepas masker, sebelum menyentuh hidung, mata, dan mulut.

2. Gunakan masker rangkap

Centers for Diseae Control and Prevention (CDC) atau Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit menyebut pemakaian masker rangkap dapat meningkatkan efektivitas pencegahan penularan virus corona. Studi CDC menemukan, penggunaan masker rangkap dapat menghalangi 92,5% partikel yang berpotensi menular.

Namun, tak semua masker bisa digunakan secara rangkap. Masker rangkap hanya boleh dilakukan dengan menggunakan masker medis dan masker kain.

Beberapa cara meningkatkan efektivitas masker yang disarankan CDC:

  • Pilih masker dengan kawat hidung
  • Gunakan mask filter atau brace
  • Periksa apakah masker sudah pas di hidung, dagu, dan mulut
  • Gunakan masker kain dan masker medis sesuai standar
  • Ikat simpul tali masker untuk meningkatkan efektivitas

3. Tetap di rumah

Untuk mengurangi risiko tertular, kurangi kegiatan di luar rumah jika tidak darurat. Saat ini siapa saja yang ditemui di luar rumah akan memicu risiko tertular Covid-19 dan mungkin dapat membuat pelacakan untuk virus corona menjadi lebih sulit. Upaya untuk mempraktikkan jaga jarak juga harus tetap diterapkan setiap kali harus berkegiatan di luar rumah sebagai cara tak tertular virus corona B117.

4. Vaksinasi

Vaksinasi dikatakan menjadi upaya yang bisa membantu mengurangi adanya lonjakan virus yang berulang. Hal ini juga membantu mencapai kekebalan kelompok lebih dekat, dan bisa mengurangi keparahan infeksi.

Selain itu, ahli menyarankan untuk segera di vaksin jika sudah tersedia. Saat ini, upaya vaksinasi dilakukan secara bertahap dengan kelompok prioritas dan kelompok yang rentan. Kelompok rentan ini adalah orang-orang yang memiliki penyakit penyerta (komorbid), berusia lanjut, memiliki daya tahan tubuh rendah, dan mengalami obesitas. (tim, 2021)

(Sumber : https://www.republika.co.id/berita/ -faktafakta)

Selain tipe B117 terdapat tipe lain yaitu mutasi ganda B1617 yang saat ini mengundang perhatian dunia. Terungkap bahwa mutasi ganda dari B1617 adalah E484Q dan L452R. B1617 menjadi varian pertama yang memiliki dua mutasi secara bersamaan. Virus ini pertama kali terdeteksi di India, meskipun begitu virus tipe ini belum terdeteksi masuk ke Indonesia. (Dwianto, 2021)

Daftar Pustaka

Hidayat, CNBC Indonesia, A. (2021, maret 10). Penyebarannya Cepat, Mengenal Lagi Apa Itu Virus Corona B117. Retrieved from https://www.cnbcindonesia.com: 10141252-4-229260/penyebarannya-cepat-mengenal-lagi-apa-itu-virus-corona-b117

Aditya, R. (2021, maret 4). Apa Itu Corona B117? Gejala dan Cara Antisipasi Varian Baru Virus Corona. Retrieved from suara.com: https://www.suara.com/health/2021/03/04/102428/apa-itu-corona-b117-gejala-dan-cara-antisipasi-varian-baru-virus-corona

Agustin, F. M. (2019, Mei 10). Tidak Banyak Tahu, 10 Mei Rupanya Hari Peringatan Lupus Sedunia, Berikut Daftar Hari Penting Bulan Mei. Retrieved from SRIPOKU.COM: https://palembang.tribunnews.com/2019/05/10/tak-banyak-tahu-10-mei-rupanya-hari-peringatan-lupus-sedunia-berikut-daftar-hari-penting-bulan-mei

Anonim. (2018, Juni 13). 10 Tanda dan Gejala Lupus, Penyakit yang Diidap Selena Gomez. Retrieved from halodoc.com: https://www.halodoc.com/artikel/10-tanda-dan-gejala-lupus-penyakit-yang-diidap-selena-gomez

Anonim. (2020, Mei 4). Lupus. Retrieved from alodokter.com: https://www.alodokter.com/lupus#:~:text=Penyakit%20lupus%20atau%20lupus%20eritematosus,lebih%20sering%20dialami%20oleh%20wanita

Anonim. (2021). Sejarah Hari Lupus Sedunia 10 Mei. Retrieved from Enkosa.com: https://www.enkosa.com/2021/04/sejarah-hari-lupus-sedunia-10-mei.html

Archiando, d. D. (2020, Mei 5). Pengertian Penyakit Lupus Hingga Gejala Lupus pada Wanita. Retrieved from Lifepack: https://lifepack.id/pengertian-penyakit-lupus-hingga-gejala-lupus-pada-wanita/

detikHealth, T. (2019, Februari 22). Mengenal Penyakit Lupus, Gejala, Penyebab, Pencegahan, dan Pengobatannya. Retrieved from health.detik.com: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4440209/mengenal-penyakit-lupus-gejala-penyebab-pencegahan-dan-pengobatannya

Dwianto, A. R. (2021, Mei 3). Corona Mutan Ganda India B1617 Masuk DKI, Seberapa Bahaya Varian Ini? Retrieved from health.detik.com: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5556061/corona-mutan-ganda-india-b1617-masuk-dki-seberapa-bahaya-varian-ini

Fadli, d. R. (2020, Januari 29). Lupus. Retrieved from halodoc.com: https://www.halodoc.com/kesehatan/lupus

Indonesia, C. (2021, April 7). Kemenkes: Total 10 Kasus Virus Corona B117 di Indonesia. Retrieved from cnnindonesia.com: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210407103223-20-626875/kemenkes-total-10-kasus-virus-corona-b117-di-indonesia

Kompas.com. (2021, maret 4). 7 Gejala virus corona varian baru Inggris B.1.1.7, waspada! Retrieved from kesehatan.kontan.co.id: https://kesehatan.kontan.co.id/news/7-gejala-virus-corona-varian-baru-inggris-b117-waspada?page=all

Putsanra, D. V. (2021, maret 3). Apa Itu Corona B117: Mutasi Virus yang Ditemukan di Indonesia. Retrieved from tirto.id: https://tirto.id/apa-itu-corona-b117-mutasi-virus-yang-ditemukan-di-indonesia-gaMM

RI, P. K. (2018, Mei 11). Jenis – Jenis Lupus. Retrieved from p2ptm.kemkes.go.id: http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-gangguan-imunologi/jenis-jenis-lupus

Sinintya, W. (2020, Agustus 1). Penyakit Lupus: Apa Itu, Penyebab & Cara Mengobati. Retrieved from cnbcindonesia.com: https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20200801185336-33-176876/penyakit-lupus-apa-itu-penyebab-cara-mengobati

tim, C. I. (2021, Maret 4). Cara Agar Tak Tertular Virus Corona B117. Retrieved from cnnindonesia.com: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210303095734-255-613040/cara-agar-tak-tertular-virus-corona-b117

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *