Latar Belakang

Pengertian Kanker Paru-paru

Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh. Pertumbuhan sel abnormal ini dapat merusak sel normal di sekitarnya dan di bagian tubuh yang lain. Kanker merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di seluruh dunia. Kanker sering menyebabkan kematian karena umumnya penyakit ini tidak menimbulkan gejala pada awal perkembangannya, sehingga baru terdeteksi dan diobati setelah mencapai stadium lanjut.

Kanker paru-paru adalah kondisi ketika sel ganas (kanker) terbentuk di paru-paru. Kanker ini lebih banyak dialami oleh orang yang memiliki kebiasaan merokok dan merupakan satu dari tiga jenis kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia. Walaupun sering terjadi pada perokok, kanker paru-paru juga bisa terjadi pada orang yang bukan perokok, terutama pada orang yang sering terpapar zat kimia di lingkungan kerjanya atau terpapar asap rokok dari orang lain.

Kanker paru adalah salah satu kanker paling mematikan di dunia di antara kanker lainnya. Menurut data Globocan 2018, sejumlah 26.095 orang di Indonesia meninggal karena kanker paru-paru setiap tahunnya, dengan 30.023 kasus baru, tertinggi di Asia Tenggara. Saat ini telah tersedia beberapa pengobatan untuk kanker paru, namun tetap diperlukan suatu inovasi pengobatan yang berkelanjutan. Pengentasan kanker paru menjadi penting mengacu pada data Globocan 2018 dimana   persentase angka kematian kanker paru di Indonesia mencapai 19,3% dibandingkan dengan total kematian dari seluruh kanker lainnya. Penyakit ini merupakan kanker penyebab kematian terbanyak bagi pria sebanyak 22,8% dan menjadi salah satu penyebab kematian utama bagi perempuan sebanyak 14,2%.

Kita semua patut waspada dengan jumlah penderita penyakit kanker yang terus meningkat di Indonesia, termasuk kanker paru-paru. Salah satu penyebab utama adalah gaya hidup yang merupakan penyebab 90%-95% dari terjadinya kanker, seperti pola makan yang tidak sehat, merokok, obesitas, infeksi, hingga konsumsi alkohol, sedangkan sisanya diakibatkan faktor keturunan. Sangatlah penting melakukan upaya untuk menurunkan berat badan menjadi ideal, membangun pola makan yang sehat, serta melakukan aktivitas fisik secara teratur, dimana hal ini dapat mencegah kemungkinan kanker hingga 30%-35%, disertai dengan deteksi kanker atau skrining guna membantu diagnosa lebih dini sehingga memungkinkan pengobatan dengan hasil yang baik.  

Gejala Kanker Paru-paru

Kanker paru-paru adalah penyakit mematikan yang patut diwaspadai, terutama bagi para perokok aktif maupun perokok pasif. Bagaimana tidak, di dalam asap rokok, terkandung lebih dari 4.000 zat kimia dan 50 jenis di antaranya bersifat karsinogen dan beracun. Tidak mudah memang menyadari keberadaan gejala awal kanker paru-paru karena kebanyakan gejala penyakit ini tidak khas dan mirip dengan gejala penyakit lain, seperti tuberkulosis (TBC), pneumonia, atau bronkitis.

Namun, deteksi gejala kanker paru-paru tersebut bisa saja dilakukan. Deteksi dini gejala kanker paru-paru penting dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan pengobatannya. Berikut ini beberapa kemungkinan gejala awal kanker paru-paru yang harus diwaspadai:

  1. Batuk yang tidak kunjung hilang

Waspada terhadap batuk baru yang menetap. Melansir Health Line, batuk yang berhubungan dengan pilek atau infeksi pernafasan akan hilang dalam satu atau dua minggu, tetapi batuk yang menetap dapat menjadi gejala kanker paru-paru stadium awal. Jadi, jangan membiarkan begitu saja kejadian batuk yang membandel, baik itu batuk kering maupun batuk berdahak. Segera temui dokter jika mengalami batuk yang tak kunjung sembuh hingga lebih dari 2 minggu. Dokter akan membantu mendiagnosis kondisi paru-paru kita dan juga dapat melakukan rontgen atau tes lain untuk memastikan apakan batuk yang diderita merupakan gejala kanker paru-paru atau bukan.

  1. Batuk berdarah

Perhatikan setiap perubahan batuk yang  dialami, terutama jika pasien adalah perokok atau sering menghirup asap rokok sebagai perokok pasif. Jika sering batuk, kemudian batuk yang dialami menjadi lebih dalam, terdengar serak, berdarah, atau keluar dahak tidak biasa, segeralah membuat janji dengan dokter. Jika anggota keluarga atau teman di sekitar kita  yang mengalami perubahan ini, sarankan agar mereka mengunjungi dokter.

  1. Sesak napas

Napas tersengal-sengal atau terengah-engah bisa menjadi gejala awal kanker paru-paru. Perubahan pernapasan ini dapat terjadi jika kanker paru-paru menyumbat atau mempersempit jalan napas, atau jika cairan dari tumor paru-paru menumpuk di dada. Jadi, perhatikan jika merasa kehabisan nafas atau sesak napas. Jika merasa sulit bernafas setelah menaiki tangga atau melakukan tugas-tugas yang diarasa mudah, jangan abaikan hal tersebut. Segera konsultasikan dengan dokter mengenai kemungkinan adanya gejala awal kanker paru-paru.

  1. Nyeri dada

Melansir Mayo Clinic, kanker paru-paru dapat menimbulkan rasa nyeri di dada, bahu, hingga punggung. Rasa sakit ini bisa saja tidak berhubungan atau tidak dibarengi dengan batuk. Beri tahu dokter jika merasakan jenis nyeri dada apa pun, apakah itu tajam, kusam, konstan, atau intermiten. Juga harus mencatat apakah nyeri dada terbatas pada area tertentu atau terjadi di seluruh bagian dada. Ketika kanker paru-paru menyebabkan nyeri dada, ketidaknyamanan dapat terjadi akibat pembesaran kelenjar getah bening atau metastasis ke dinding dada, lapisan di sekitar paru-paru, yang disebut pleura, atau tulang rusuk.

  1. Mengi

Ketika saluran udara menjadi menyempit, tersumbat, atau meradang, paru-paru dapat mengeluarkan bunyi mengi atau bersiul saat seseorang bernapas. Mengi ini pada beberapa kasus bisa menjadi gejala kanker paru-paru. Oleh karena itu, kondisi mengi butuh perhatian dari dokter. Sebaiknya jangan berasumsi sendiri bahwa mengi yang terjadi hanya disebabkan oleh asma atau alergi. Mintalah dokter untuk mengkonfirmasi penyebabnya.

  1. Suara serak

Jika terdengar perubahan signifikan dalam suara kita, atau jika orang lain menunjukkan bahwa suaranya terdengar lebih dalam atau serak, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Suara serak dapat disebabkan oleh flu biasa, tetapi gejala ini mungkin juga menunjuk ke kondisi medis yang lebih serius ketika berlangsung lebih dari dua minggu. Suara serak yang terkait dengan kanker paru-paru dapat terjadi ketika tumor memengaruhi saraf yang mengendalikan laring, atau kotak suara.

  1. Penurunan berat badan

Penurunan berat badan 5 kg atau lebih yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, bisa jadi terkait dengan gejala kanker paru-paru atau jenis kanker lainnya. Ketika kanker hadir, penurunan berat dapat disebabkan oleh sel kanker yang menggunakan semua energi dan nutrisi dalam tubuh. Kondisi ini juga bisa diakibatkan oleh pergeseran dalam cara tubuh menggunakan energi dari makanan. Jadi, jangan abaikan perubahan berat badan jika kita tidak sedang menjalani program diet.

  1. Nyeri tulang

Kanker paru-paru yang telah menyebar ke tulang dapat menghasilkan rasa sakit di punggung maupun di bagian tubuh lainnya. Mungkin sulit untuk bisa membedakan antara nyeri tulang dan otot. Tapi, nyeri tulang seringkali lebih buruk di malam hari dan rasa sakitnya akan meningkat dengan adanya gerakan. Selain itu, kanker paru-paru kadang-kadang dikaitkan juga dengan nyeri bahu, nyeri lengan atau nyeri leher, meskipun gejala ini jarang terjadi. Jadi, perhatikan nyeri yang dialami dan penting untuk mendiskusikannya dengan dokter.

  1. Sakit kepala

Sakit kepala mungkin merupakan tanda bahwa kanker paru-paru telah menyebar ke otak. Namun, tidak semua sakit kepala berhubungan dengan metastasis otak. Kadang-kadang, tumor paru-paru dapat membuat tekanan pada vena cava superior. Ini adalah vena besar yang memindahkan darah dari tubuh bagian atas ke jantung. Tekanan tersebut juga dapat memicu sakit kepala, atau dalam kasus yang lebih parah, migrain. Jadi tidak menutup kemungkinan sakit kepala bisa menjadi gejala awal kanker paru-paru.

Diagnosis Kanker Paru-paru

Dokter akan menentukan diagnosis kanker paru-paru dari gejala dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang lainnya juga diperlukan. Pemeriksaan spirometri untuk memeriksa fungsi paru-paru dengan mengukur jumlah udara yang keluar dan masuk ketika bernapas. Pemeriksaan darah biasa dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi.

Pemeriksaan radiologi juga dibutuhkan dalam mendiagnosis kanker paru-paru. Pemeriksaan sinar X dada biasanya dilakukan pertama kali dan dapat menunjukkan adanya massa berwarna putih keabuan. Namun, penampakan tersebut juga dapat disebabkan oleh abses paru-paru. Pemeriksaan radiologi lain, seperti CT scan, PET-CT scan dapat memeriksa kanker sparu-paru secara lebih mendetail. Jika sudah dipastikan memiliki kanker paru-paru, prosedur bronkoskopi dan biopsi akan dilakukan. Sampel jaringan yang diambil dari biopsi akan diperiksa.

Tingkatan Stadium Kanker Paru-paru

Dari diagnosis kanker paru-paru, bisa ditentukan tingkatan stadium yang dialami penderita. Terdapat lima stadium utama yang menunjukkan tingkat perkembangan kanker dan jenis pengobatan yang sesuai.

Stadium I : Kanker masih berada di paru-paru, belum menyebar ke jaringan lain.

Stadium II : Kanker berada di paru-paru dan mulai menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya.

Stadium III : Kanker ditemukan di paru-paru dan kelenjar getah bening di tengah dada. Pada stadium ini terdapat dua subtipe :

  • IIIA: jika kanker menyebar hanya ke kelenjar getah bening di sisi dada tempat kanker pertama kali bermula
  • IIIB: jika kanker menyebar ke sisi dada sebaliknya atau di atas tulang selangka

Stadium IV : Tingkatan paling lanjut dalam kanker paru-paru. Kanker telah menyebar ke kedua paru-paru dan organ lain, seperti lever.

Penyebab Kanker Paru-paru

Ketika kita memikirkan faktor risiko kanker paru-paru, mungkin merokok adalah yang pertama kali kita pikirkan. Tetapi ada banyak faktor lain yang diketahui menyebabkan atau mungkin berkontribusi pada perkembangan kanker paru-paru. Faktor risiko lain yang mungkin termasuk paparan pekerjaan, radiasi, polusi udara, penyakit paru-paru (misalnya, asma dan TBC), beberapa suplemen makanan, dan genetik. Sederhananya, siapa pun yang memiliki paru-paru bisa terkena kanker paru-paru. Karena banyak faktor yang bekerja bersama untuk menyebabkan penyakit, semuanya harus dipertimbangkan dalam memahami risiko pada masing-masing individu. Perlu juga dicatat bahwa banyak orang yang terkena kanker paru-paru tidak memiliki faktor risiko yang jelas, dan kanker paru-paru meningkat pada wanita muda yang tidak pernah merokok.

  1. Merokok

Merokok adalah penyebab nomor satu kanker paru-paru. Risiko seseorang yang merokok terkena kanker paru-paru adalah 13-23 kali lebih besar daripada yang bukan perokok. Tidak seperti risiko penyakit jantung yang turun secara dramatis ketika seseorang menghentikan kebiasaan merokok, risiko kanker paru-paru tetap ada selama beberapa tahun atau bahkan beberapa dekade setelah seseorang berhenti merokok. Faktanya, mayoritas orang yang menderita kanker paru-paru saat ini bukanlah perokok tetapi mantan perokok. Ada beberapa kanker yang berhubungan dengan merokok selain kanker paru-paru, dan bagi mereka yang sudah menderita kanker, berhenti merokok dapat meningkatkan usia harapan hidup.

  1. Penyakit paru-paru

Meskipun penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK) dan kanker paru-paru keduanya disebabkan oleh merokok, COPD adalah faktor risiko independen untuk kanker paru-paru. Ini berarti bahwa jika dua orang merokok dengan jumlah yang sama, atau jika sama-sama tidak merokok, orang yang terkena COPD akan lebih mungkin terkena kanker paru-paru. Secara keseluruhan, kemungkinan seseorang yang menderita COPD akan menderita kanker paru-paru adalah dua kali hingga empat kali lebih tinggi daripada seseorang yang tidak memiliki COPD, dan risikonya bahkan lebih besar di antara perokok berat. Asma juga tampaknya menjadi faktor risiko. Diperkirakan bahwa fibrosis paru-paru meningkatkan risiko kanker paru-paru sebesar 40%. TBC juga meningkatkan risiko.

  1. Faktor Risiko Gaya Hidup

Merokok dan paparan asap rokok adalah dua faktor risiko utama yang dapat dimodifikasi. Jika kesulitan untuk berhenti, bicarakan dengan dokter tentang penggunaan alat bantu untuk menghentikan rokok. Selain itu, nilailah kebiasaan sehari-hari secara keseluruhan untuk melihat apakah kita dapat memperbaiki gaya hidup yang dapat mengurangi risiko terjadinya kanker paru-paru.

  1. Suplemen Diet dan Makanan

Produk olahan daging, gorengan dan cabai telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker paru-paru. Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa karotenoid menurunkan risiko kanker paru-paru, hasilnya tetap tidak jelas. Dan pada beberapa studi bahkan mengindikasikan bahwa suplemen vitamin A dosis tinggi bisa berbahaya.

  1. Alkohol

Dari analisis yang dikumpulkan dari 7 studi prospektif kanker paru-paru dan 3.137 kasus kanker paru-paru, risiko kanker paru-paru sedikit lebih besar ditunjukkan di antara orang-orang yang mengkonsumsi sedikitnya 30 gram (0,6 ons) per hari alkohol murni.

  1. Riwayat kesehatan keluarga

Risiko seseorang untuk terkena kanker paru-paru akan makin tinggi jika salah satu anggota keluarganya pernah menderita kanker ini.

  1. Lingkungan kerja

Lingkungan kerja yang tinggi paparan bahan kimia berbahaya, seperti arsen, asbes, nikel, dan batu bara, berisiko menyebabkan pekerjanya mengalami kerusakan pada paru-paru.

  1. Lingkungan tempat tinggal

Batuan dan tanah dapat mengandung gas beracun alami (radon). Radon juga bisa ditemukan di bangunan tua. Jika sering dihirup, radon dapat merusak paru-paru.

  1. Polusi udara

Paparan polusi udara dalam aktivitas sehari-hari, misalnya asap kendaraan di jalan raya atau asap pabrik di lingkungan kerja, akan meningkatkan risiko seseorang terkena kanker paru-paru.

  1. Terapi radiasi

Pasien kanker jenis lain yang menjalani pengobatan dengan metode radioterapi memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker paru-paru.

Pengobatan Kanker Paru-paru

Pengobatan kanker dilakukan berdasarkan jenis, ukuran, letak, dan stadium kanker, serta kondisi pasien secara keseluruhan. Ada beberapa jenis pengobatan yang dapat dilakukan dokter, yaitu:

1.      Operasi

Operasi dilakukan jika kanker masih berada di satu sisi paru-paru dan belum menyebar ke sisi lain paru-paru atau organ lain (stadium I dan II). Prosedur torakotomi bertujuan untuk mengangkat tumor dan sebagian jaringan sehat di sekitarnya. Tindakan ini dilakukan untuk menghambat penyebaran sel kanker. Jika tumor berukuran cukup besar, maka dokter bedah toraks akan melakukan lobektomi untuk mengangkat sebagian paru-paru. Jika kanker telah menyebar hingga ke seluruh paru-paru kanan atau paru-paru kiri, maka dokter akan mengangkat salah satu paru-paru secara keseluruhan. Penderita kanker paru-paru tetap dapat bernapas secara normal, meskipun hanya dengan satu paru-paru.

2.      Kemoterapi

Pada kanker stadium lanjut, kemoterapi dilakukan selama beberapa minggu atau beberapa bulan untuk membunuh sel kanker, serta menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker yang masih tersisa setelah operasi. Kemoterapi juga dapat dilakukan sebelum operasi dengan tujuan untuk membuat kanker menyusut, agar lebih mudah diangkat. Fungsi lain kemoterapi adalah untuk meredakan gejala kanker yang dialami penderita.

3.      Radioterapi

Radioterapi merupakan metode pengobatan yang dilakukan setelah operasi, untuk membunuh sel kanker yang masih tersisa. Ketika operasi tidak mungkin lagi dilakukan pada kondisi kanker stadium lanjut, maka terapi radiasi bertujuan untuk meredakan gejala dan menghambat penyebaran kanker.

4.      Terapi target

Terapi ini merupakan obat tablet yang langsung menyerang protein pertumbuhan dari sel-sel kanker. Obat ini diberikan pada stadium lanjut, ketika operasi dan radioterapi sudah tidak dapat dilakukan untuk menangani kanker. Contoh obat terapi target untuk kanker paru-paru adalah obat golongan penghambat protein kinase, seperti erlotinib dan gefitinib.

5.      Krioterapi

Jenis pengobatan ini menggunakan gas dengan suhu yang sangat dingin untuk menyusutkan tumor atau membunuh sel kanker. Krioterapi dilakukan jika kanker telah menyumbat saluran pernapasan, sehingga penderita sulit bernapas.

6.      Terapi ablasi

Terapi ini ditujukan pada penderita kanker paru-paru stadium awal. Terapi ablasi menggunakan gelombang radio yang dapat menghasilkan panas untuk membunuh sel kanker.

7.      Terapi fotodinamik

Pengobatan ini ditujukan pada penderita kanker paru-paru stadium awal yang menolak untuk menjalani operasi. Terapi fotodinamik menggunakan sinar laser untuk menghancurkan sel kanker.

Pecegahan Kanker Paru-paru

Penyebab utama kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok. Bukan hanya perokok aktif tapi juga pasif, yaitu orang yang menghirup asap rokok sehingga terpapar bahan kimia berbahaya penyebab kanker. Selain itu, faktor riwayat kesehatan keluarga juga turut memengaruhi munculnya kanker paru-paru. Kanker paru-paru bukan berarti tidak dapat dicegah. Pola hidup sehat yang menghindari kebiasaan buruk dapat menjadi kuncinya. Berikut beberapa cara efektif untuk mencegah kanker paru-paru yang bisa diikuti dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari:

  • Tidak merokok

Cara terbaik dalam melakukan pencegahan kanker paru-paru adalah mengurangi faktor penyebab utama kanker paru-paru, yaitu rokok. Mulailah mencoba program untuk menghentikan kebiasaan merokok secara perlahan. Jika ada seorang perokok pasif, sebisa mungkin batasi diri dari paparan asap rokok maupun polusi di sekitar. 

  • Tidak mengonsumsi alkohol

Minuman mengandung alkohol dapat meningkatkan peradangan di paru-paru yang memicu tumbuhnya sel kanker. Maka itu, menghindari konsumsi alkohol merupakansalah satu langkah utama mencegah risiko penyakit ini. 

  • Hindari paparan bahan kimia

Beberapa jenis pekerjaan memiliki tingkat risiko tinggi untuk terpapar bahan kimia seperti karsinogen. Hal ini sangat berbahaya karena dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. Maka itu, pastikan untuk mengikuti aturan keselamatan dan keamanan bekerja dan mulai berhenti merokok sebagai langkah pencegahan. 

  • Konsumsi makanan bergizi seimbang

Konsumsi makanan sehat dengan nutrisi tinggi seperti  buah dan sayuran dapat mengurangi risiko kanker paru-paru. Pilih menu buah dan sayur yang berbeda setiap harinya dan kombinasikan untuk hasil lebih maksimal.  

  • Olahraga teratur

Gaya hidup sehat dapat dimulai dengan olahraga rutin. Rencanakan jadwal teratur untuk berolahraga. Tubuh yang fit dan segar lebih tidak mudah diserang penyakit. Jangan lupa juga imbangi dengan istirahat dan tidur yang cukup. 

Keberhasilan dalam  mencegah penyakit, khususnya kanker paru-paru, tergantung pada disiplin diri dalam menerapkannya. Lakukan setiap langkah pencegahan secara rutin untuk hidup sehat tanpa kanker di masa depan. Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.

Daftar Pustaka

Adhi, I. S. (2020, Agustus 13). https://health.kompas.com. Retrieved November 08, 2020, from Kompas.com: https://health.kompas.com/read/2020/07/13/193200868/9-gejala-awal-kanker-paru-paru-yang-harus-diwaspadai?page=all#page2

dr. Annisa Sutera Insani, S. (n.d.). https://primayahospital.com. Retrieved November 08, 2020, from Primaya Hospital: https://primayahospital.com/paru/pengobatan-kanker-paru/

dr. Arif Riswahyudi Hanafi, S. (. (2020, September 01). https://www.siloamhospitals.com. Retrieved November 08, 2020, from Siloam Hospitals: https://www.siloamhospitals.com/Contents/News-Events/Advertorial/2020/08/31/06/56/Kanker-Paru-Bisa-Dicegah-Bagaimana-Caranya

dr. Fajar Budiono, S. (n.d.). https://primayahospital.com. Retrieved November 08, 2020, from Primaya Hospital: https://primayahospital.com/onkologi/diagnosis-kanker-paru/

Gani, d. S. (n.d.). https://www.ciputramedicalcenter.com. Retrieved November 08, 2020, from Ciputra Medical Center: https://www.ciputramedicalcenter.com/faktor-penyebab-kanker-paru-paru-agar-anda-terhindar-dari-penyakit-ini/

Redaksi Halodoc. (n.d.). https://www.halodoc.com. Retrieved November 08, 2020, from Halodoc: https://www.halodoc.com/kesehatan/kanker-paru

Willy, d. T. (2019, Juli 03). https://www.alodokter.com. Retrieved November 08, 2020, from Alodokter: https://www.alodokter.com/penyakit-kanker

Willy, d. T. (2019, Juni 21). https://www.alodokter.com. Retrieved November 08, 2020, from Alodokter: https://www.alodokter.com/kanker-paru-paru/penyebab

Willy, d. T. (2019, Juni 21). https://www.alodokter.com. Retrieved November 08, 2020, from Alodokter: https://www.alodokter.com/kanker-paru-paru/pengobatan

Yayasan Kanker Indonesia. (2020, Februari 06). http://yayasankankerindonesia.org. Retrieved November 08 , 2020, from Yayasan Kanker Indonesia: http://yayasankankerindonesia.org/article/hari-kanker-sedunia-2020-kanker-paru-di-indonesia-sebabkan-lebih-dari-26-ribu-orang-meninggal

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *