Latar Belakang

Stroke merupakan bagian dari penyakit kardioserebrovaskular yang digolongkan ke dalam penyakit katastropik karena mempunyai dampak luas secara ekonomi dan sosial. Stroke menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya.
Stroke dibagi dalam dua kategori, yaitu stroke iskemik dan hemoragik. Setiap tahunnya terdapat 15 juta orang di seluruh dunia yang mengalami stroke. Pengobatan stroke memerlukan biaya yang tinggi. Beban akibat penyakit jantung dan stroke dari tahun 2012 hingga 2030 mencapai Rp. 1,7 triliun.
Gagasan untuk menciptakan Hari Stroke Sedunia dimulai pada 1990-an yang diprakarsai oleh European Stroke Initiative. Namun, karena keterbatasan keuangan, upaya itu hanya terbatas di Eropa. The European Stroke Organization kemudian melanjutkan proyek, dan merayakan Hari Stroke Sedunia pada 10 Mei.
Sedangkan peringatan pada 29 Oktober yang digagas oleh World Stroke Organization (WSO) ini pertama kali dicanangkan pada 2004 di Kongres Stroke Dunia di Vancouver, Kanada. Pada tahun itu pula, International Stroke Society dan World Stroke Federation bersatu menjadi World Stroke Organization serta mengambil alih perayaan Hari Stroke Dunia.
Pada 2009, kepemimpinan WSO beralih fokus dari peringatan yang dilakukan dalam satu hari saja, ke kampanye sepanjang tahun untuk membangun pendekatan yang lebih berkelanjutan untuk kesadaran publik tentang isu-isu utama dalam pengenalan, pencegahan, dan pengobatan stroke.
Pengertian

Stroke adalah sebuah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah, sehingga terjadi kematian sel-sel pada sebagian area di otak. Stroke adalah kondisi kesehatan yang serius yang membutuhkan penanganan cepat.
Penyebab Penyakit Stroke

Penyakit stroke merupakan penyakit yang sangat bahaya. Ketahuilah bahwa penyakit stroke juga bisa di cegah, yaitu salah satunya dengan mengetahui penyebabnya terlebih dahulu. Penyebab penyakit stroke ada 2 tipe :
Stroke iskemik. Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah arteri yang membawa darah dan oksigen ke otak mengalami penyempitan, sehingga menyebabkan aliran darah ke otak sangat berkurang. Kondisi ini disebut juga dengan iskemia. Stroke iskemik dapat dibagi lagi ke dalam 2 jenis, stroke trombotik dan stroke embolik.
Stroke hemoragik. Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan pendarahan. Pendarahan di otak dapat dipicu oleh beberapa kondisi yang mempengaruhi pembuluh darah. Kondisi tersebut meliputihipertensi yang tidak terkendali, melemahnya dinding pembuluh darah, dan pengobatan dengan pengencer darah. Stroke hemoragik terdiri dari dua jenis, yaitu perdarahan intraserebral dan subarachnoid.
- Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi
Disebut memiliki tekanan darah tinggi bila tekanan darah anda rata-rata di atas 140/90. Hipertensi merupakan penyebab utama terjadinya stroke, terutama hemoragik. Hipertensi dapat terjadi akibat ginjal bermasalah, gaya hidup tidak sehat, atau konsumsi obat-obatan tertentu.
- Kebiasaan Merokok
Kandungan nikotin pada rokok dapat mendorong tekanan darah naik. Selain itu, asap rokok dapat memicu penumpukan lemak di arteri leher utama dan mengentalkan darah sehingga perokok berisiko terhadap penggumpalan darah.
- Penyakit Jantung
Orang yang memiliki penyakit jantung berisiko tinggi terhadap stroke. Kondisi jantung bermasalah yang meningkatkan risiko terjadinya stroke termasuk didalamnya yaitu gagal jantung, cacat jantung, infeksi jantung, serta detak jantung yang tidak normal.
- Diabetes
Penderita diabetes umumnya juga memiliki tekanan darah tinggi yang membuatnya berisiko terkena stroke. Diabetes merusak pembuluh darah sehingga risiko terjadinya stroke lebih besar. Jika seseorang mengalami stroke saat kadar gula darah di tubuhnya sedang tinggi, kerusakan pada otaknya pun akan lebih berat.
- Kegemukan atau Obesitas
Berat badan berlebih merupakan salah satu faktor risiko terjadinya stroke. Orang yang kegemukan atau obesitas juga cenderung memiliki tekanan darah tinggi. Untuk menurunkan risiko stroke, Anda harus menjaga berat badan tetap normal.
- Konsumsi Obat Tertentu
Dalam situs Web MD disebutkan ada beberapa jenis obat yang dapat meninggikan risiko seseorang terkena stroke. Contohnya obat pengencer darah (antikoagulan), terapi pengganti hormon, serta pil KB yang mengandung estrogen dosis rendah.
- Usia
Setiap manusia memiliki kemungkinan untuk terkena stroke. Bahkan bayi di dalam kandungan pun bisa mengalami stroke. Namun, risiko terkena stroke akan meningkat seiring dengan pertambahan usia. Setelah seseorang mencapai usia 55 tahun, risiko tersebut akan berlipat ganda tiap 10 tahun.
- Riwayat Keluarga
Bila ada anggota keluarga ada yang memiliki tekanan darah tinggi, menderita diabetes, atau sakit jantung, Anda pun bisa jadi memiliki risiko untuk terkena stroke. Sebagian kasus stroke disebabkan kelainan genetik yang menghambat laju aliran darah ke otak.
- Jenis Kelamin
Pria memiliki risiko terkena stroke pada usia yang lebih muda dibandingkan perempuan. Namun, karena perempuan cenderung terkena stroke pada usia lanjut, kemungkinan untuk pulih lebih kecil dan risiko untuk meninggal lebih besar.
- Sleep Apnea
Sleep apnea adalah gangguan tidur serius yang menyebabkan kadar oksigen secara perlahan berkurang saat penderitanya sedang tidur. Dikarenakan kadar oksigen berkurang, organ-organ tubuh pun (termasuk otak) tidak mendapat suplai oksigen yang cukup. Masalah ini berbahaya karena penderita sleep apnea bisa tiba-tiba berhenti bernapas saat sedang tidur.
Gejala Penyakit Stroke

Setiap bagian tubuh dikendalikan oleh bagian otak yang berbeda-beda, sehingga gejala stroke tergantung pada bagian otak yang terserang dan tingkat kerusakannya. Gejala atau tanda stroke bervariasi pada setiap orang, namun umumnya muncul secara tiba-tiba. Ada 3 gejala utama stroke yang mudah untuk diingat, yaitu:
- Face (wajah). Wajah akan terlihat menurun pada satu sisi dan tidak mampu tersenyum karena mulut atau mata terkulai.
- Arms (lengan). Orang dengan gejala stroke tidak mampu mengangkat salah satu lengannya karena terasa lemas atau mati rasa. Tidak hanya lengan, tungkai yang satu sisi dengan lengan tersebut juga mengalami kelemahan.
- Speech (cara bicara). Ucapan tidak jelas, kacau, atau bahkan tidak mampu berbicara sama sekali meskipun penderita terlihat sadar.
Selain itu, ada beberapa gejala dan tanda stroke lain yang mungkin muncul, antara lain:
- Mual dan muntah.
- Sakit kepala hebat yang datang secara tiba-tiba, disertai kaku pada leher dan pusing berputar (vertigo).
- Penurunan kesadaran, yang bisa berujung ke koma atau kondisi vegetatif.
- Sulit menelan (disfagia), sehingga mengakibatkan tersedak.
- Gangguan pada keseimbangan dan koordinasi.
- Hilangnya penglihatan secara tiba-tiba atau penglihatan ganda.
Komplikasi Penyakit Stroke

Stroke sendiri merupakan suatu keadaan dimana terjadi kematian jaringan pada otak akibat berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Terdapat dua jenis stroke yang dikenal, yaitu stroke iskemik (akibat sumbatan pembuluh darah) dan stroke hemoragik (perdarahan otak).
Apabila kondisi ini tidak segera ditangani dengan baik, stroke dapat menjadi semakin parah hingga terjadi komplikasi. Kondisi stroke ini berpotensi menimbulkan kematian. Namun, jika seseorang hidup setelah terkena serangan stroke, bisa jadi kualitas hidupnya menurun akibat berbagai komplikasi yang dapat muncul.
Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang muncul akibat stroke:
- Komplikasi yang Berhubungan dengan Sistem Saraf
Stroke ditandai dengan kematian jaringan otak, sehingga sering kali muncul komplikasi yang berkaitan dengan sistem saraf. Misalnya saja edema otak, yaitu pembengkakan otak yang dapat muncul setelah stroke.
Selain itu, komplikasi stroke juga bisa terjadi dalam bentuk kejang epileptik, yaitu adanya aktivitas listrik abnormal pada otak yang menyebabkan terjadinya kejang (lebih umum ditemukan pada stroke dengan area besar).
- Terjadinya Infeksi
Pasca terkena serangan stroke, seseorang rawan mengalami infeksi, terutama pada saluran pernapasan dan saluran kemih. Contohnya saja pneumonia yang dapat muncul karena keterbatasan gerak penderita stroke, atau permasalahan menelan yang menyebabkan makanan masuk ke saluran pernapasan (pneumonia aspirasi).
- Adanya Masalah pada Anggota Gerak
Jika terjadi kelemahan atau kelumpuhan lengan pasca stroke, dapat timbul nyeri pada bahu. Hal ini disebabkan lengan tersebut menggantung, sehingga terjadi tarikan pada bahu.
Selanjutnya, dapat muncul juga kontraktur, yaitu pemendekan otot pada anggota gerak karena kurangnya kemampuan bergerak atau kurangnya latihan dan olahraga pada anggota gerak yang mengalami kelemahan atau kelumpuhan.
- Komplikasi Akibat Imobilisasi
Setelah terkena serangan stroke, bisa jadi penderita tidak dapat bergerak atau mengalami keterbatasan gerak (imobilisasi) dan harus tinggal di tempat tidur dalam jangka waktu lama. Hal ini meningkatkan risiko munculnya deep vein thrombosis (DVT), yaitu pembentukan darah pada pembuluh vena dalam.
- Kurangnya Nutrisi
Pasca serangan stroke dapat timbul kesulitan menelan pada penderita stroke. Apalagi, terkadang konsumsi makanan dan minuman melalui mulut tidak aman bagi penderita stroke, hingga diperlukan pemasangan selang makan. Hal inilah yang kemudian dapat menyebabkan munculnya potensi penderita mengalami kekurangan asupan nutrisi
- Dampak Psiko-sosial
Penderita stroke dapat mengalami disabilitas dalam sekejap, sehingga mereka yang dahulu aktif kemudian harus bergantung pada orang lain. Sering kali, hal ini menimbulkan depresi bagi penderita. Bila Anda mulai merasakan tanda-tanda kelumpuhan seperti pada penyakit stroke, segera periksakan diri agar tidak semakin parah yang bisa berujung pada terjadinya komplikasi stroke.
Pengobatan Penyakit Stroke

Ada dua modalitas terapi stroke iskemik yang menjadi rekomendasi Internasional, yaitu trombolisis dan trombektomi. Pengobatan penyakit stroke ini hanya dapat dilakukan pada beberapa jam pertama ketika seseorang terkena serangan stroke.
Terapi stroke trombolisis. Merupakan pengobatan penyakit stroke melalui tindakan pemberian obat pengencer darah (Alteplase atau r-TPA). Obat ini berbentuk cairan infus yang bekerja dengan cara melarutkan bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah otak. Pengobatan penyakit stroke ini efektif untuk stroke yang terjadi kurang dari 4,5 jam.
Terapi stroke trombektomi. Merupakan pengobatan penyakit stroke melalui tindakan kateterisasi pembuluh darah (endovascular mechanical thrombectomy). Prosedur trombektomi ini dapat mengeluarkan bekuan darah dari pembuluh darah otak yang tersumbat, sehingga aliran darah menjadi lancar kembali. Tindakan trombektomi dilakukan di ruang kateterisasi (cath lab), dengan pasien dalam kondisi sadar (cukup dengan bius lokal). Umumnya pengobatan penyakit stroke ini memakan waktu 60-90 menit. Trombektomi harus dikerjakan secepatnya begitu seseorang terkena gejala stroke. Karena tindakan ini akan kurang efektif ketika serangan stroke sudah lewat dari 8-12 jam.
Trombektomi memiliki banyak kelebihan dibanding pilihan terapi stroke akut lain, misalnya trombolisis (obat infus pengencer darah). Karena selain lebih efektif, tindakan trombektomi juga tidak memerlukan obat pengencer darah dosis tinggi, sehingga lebih aman dari risiko perdarahan.
Pencegahan Penyakit Stroke

Mengingat bahwa stroke ini penyakit yang sangat berbahaya, maka penting untuk mencegahnya. Berikut ini adalah beberapa cara mencegah stroke ringan yang bisa Anda lakukan mulai sekarang:
- Menurunkan tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol merupakan faktor risiko terbesar yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami stroke ringan. Oleh karena itu, jagalah agar tekanan darah tidak lebih dari 120/80 mmHg.
Caranya adalah dengan banyak makan buah dan sayuran, mengurangi konsumsi garam atau makanan yang asin, dan menghindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi. Jangan lupa berolahraga sekitar 30 menit setiap harinya, berhenti merokok, dan perbanyak konsumsi asam lemak omega-3, seperti dari telur dan ikan.
- Menurunkan berat badan
Obesitas bisa meningkatkan peluang seseorang terserang stroke ringan. Jika sudah mengalami berat badan berlebih, disarankan untuk menurunkan berat badan agar risiko terkena penyakit stroke berkurang.
- Menjalani olahraga secara rutin
Olahraga mempunyai peranan penting untuk menurunkan berat badan dan menjaga stabilnya tekanan darah. Beberapa jenis olahraga, seperti berjalan kaki, jogging, berenang, bersepeda, atau latihan fisik di gym, yang dilakukan setidaknya 4-5 kali seminggu bisa menurunkan risiko stroke ringan dan penyakit jantung.
- Mengobati diabetes
Penderita diabetes dengan kadar gula darah yang tinggi di dalam tubuhnya dapat mengalami kerusakan dan sumbatan di pembuluh darah. Jika merusak pembuluh darah otak, maka risiko terkena stroke akan menjadi lebih tinggi.
Oleh karena itu, kendalikan kadar gula darah dengan menjaga pola dan porsi makan, rutin olahraga, serta minum obat-obatan yang sudah diresepkan oleh dokter.
- Menghentikan kebiasaan merokok
Merokok dapat meningkatkan risiko stroke karena membuat darah Anda mengental dan meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis, yaitu penumpukan plak yang dapat menyumbat pembuluh darah. Itulah sebabnya, berhenti merokok merupakan salah satu cara untuk mengurangi risiko terjadinya stroke ringan. Jika mengalami gejala stroke ringan seperti yang disebutkan di atas, jangan tunda untuk segera ke Rumah Sakit agar kondisi ini dapat tertangani secepatnya oleh dokter spesialis saraf. Semakin cepat stroke ringan diobati, maka risiko penyakit ini berkembang menjadi stroke pun akan lebih rendah.
Daftar Pustaka
6 Komplikasi Stroke yang Perlu Anda Tahu . (2019). dr. Sara Elise Wijono MRes, https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3621460/6-komplikasi-stroke-yang-perlu-anda-tahu.
10 Penyebab Penyakit Stroke yang Sering Terjadi, Waspadalah. (2020). pfimegalife, https://www.pfimegalife.co.id/literasi-keuangan/kesehatan/read/penyebab-penyakit-stroke-yang-sering-terjadi#:~:text=Dikutip%20dari%20situs%20Kementerian%20Kesehatan,sel%20saraf%20otak%20menjadi%20mati.
Analisis Perbandingan Biaya Langsung (Direct Cost) dan Biaya. (2018). Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, 1.
Gejala Stroke. (2018). dr. Tjin Willy, https://www.alodokter.com/stroke/gejala.
Gejala Stroke Ringan dan Cara Pencegahannya. (2019). dr. Kevin Adrian, https://www.alodokter.com/gejala-stroke-ringan-dan-cara-pencegahannya.
Hari Stroke Sedunia 2019 : Otak Sehat, SDM Unggul. (2019). p2ptm.kemkes.go.id, http://www.p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/hari-stroke-sedunia-2019-otak-sehat-sdm-unggul.
Sejarah Hari Stroke Sedunia yang Diperingati pada 29 Oktober. (2019). tirto.id, https://tirto.id/sejarah-hari-stroke-sedunia-yang-diperingati-pada-29-oktober-eky5.
Stroke. (2019). halodoc, https://www.halodoc.com/kesehatan/stroke.
Stroke. (2019). p2ptm.kemkes.go.id, http://www.p2ptm.kemkes.go.id/informasi-p2ptm/stroke.
TERAPI STROKE, PENGOBATAN PENYAKIT STROKE. (2019). Awalbros.com , http://awalbros.com/services/terapi-stroke/.