Latar Belakang

Penyakit kardiovaskular masih menjadi ancaman dunia (global threat) dan merupakan penyakit yang berperan utama sebagai penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Setidaknya, 15 dari 1000 orang, atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung. Penyakit Kardiovaskular juga paling sering menyerang kelompok usia produktif, sehingga mortalitasnya menyebabkan beban ekonomi dan sosial terhadap masyarakat.

Menurut kelompok umur, PJK paling banyak terjadi pada kelompok umur 65-74 tahun (3,6%) diikuti kelompok umur 75 tahun ke atas (3,2%), kelompok umur 55-64 tahun (2,1%) dan kelompok umur 35-44 tahun (1,3%). Sedangkan menurut status ekonomi, terbanyak pada tingkat ekonomi bawah (2,1%) dan menengah bawah (1,6%).

Faktor Risiko Penyebab Penyakit Jantung

Melihat perkembangan penyakit jantung yang berada di Indonesia yang semakin banyak, tentu saja hal tersebut juga memiliki penyebab nya. Berikut berbagai faktor risiko penyebab penyakit jantung.

  1. Keturunan

Melansir American Heart Association, keturunan atau riwayat keluarga dapat menjadi faktor risiko penyakit jantung yang tak dapat dihindari. Jadi, sangat penting bagi kita untuk mengetahui, apakah ayah, ibu, kakek, nenek, atau saudara pernah menderita penyakit berbahaya ini.

  1. Usia

Pada umumnya, risiko yang lebih besar terjadi ketika usia seseorang telah mencapai 40 tahun.

  1. Jenis Kelamin

Pria dilaporkan cenderung memiliki risiko lebih besar terkena penyakit jantung dibanding wanita. Namun, setelah memasuki masa usia lanjut, wanita bisa lebih berisiko mengalami penyakit jantung dibanding pria.

Hal itu terjadi karena pada fase menopause, estrogen, yakni hormon yang melindungi wanita dari kerusakan dan penyempitan pembuluh darah akan menurun secara drastis.

Sejarah Hari Jantung Sedunia

Tanggal 29 September, setiap tahunnya, seluruh dunia memperingati World Heart Day (WHD) atau Hari Jantung Sedunia. Tahun ini, WHD diperingati dengan promosi pentingnya cek kardiovaskular secara berkala untuk kesehatan jantung.

Penyakit kardiovaskuler (penyakit jantung dan stroke) adalah penyebab kematian nomor satu di dunia. Penyakit ini telah memakan korban sebanyak 17,3 juta orang setiap tahunnya. Di Indonesia, penyakit ini masih menjadi penyebab kematian tertinggi sehingga seluruh masyarakat perlu mengambil peran dalam mencegah tingginya angka kesakitan dan kematian.

Penyakit jantung masih menjadi berita buruk karena merupakan pembunuh nomor satu. Namun, berita baiknya, penyakit jantung sangat mungkin untuk bisa dicegah. Seluruh masyarakat perlu bergerak bersama.

Tujuan Hari Jantung Sedunia

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh National University Heart Centre Singapore (NUHCS) dan National Heart Centre Singapore (NHCS) mengungkapkan bahwa orang Asia mengalami penyakit jantung 10 tahun lebih muda dibanding dengan orang di belahan bumi bagian barat.

Pasien penyakit jantung dar Indonesia rata-rata berusia 56 tahun; Taiwan, 63 tahun; Korea Selatan, 63 tahun; Jepang, 65 tahun dan Hong Kong, 68 tahun. Sebagai pembanding, usia rata-rata pasien Eropa adalah 71 tahun.

Dengan dijadikannya September sebagai bulan peringatan Hari Jantung Sedunia dapat menjadi momentum penting untuk mulai menjaga kesehatan jantung, terutama jika berusia sekitar 40 tahun atau lebih. Serta, hari jantung yang diperingati semua negara, juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung dan stroke.

Optimalisasi Pencegahan Penyakit Jantung

Angka kematian akibat sakit jantung terus meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Salah satu hal yang turut menyumbang peningkatan sakit jantung adalah pola hidup yang tidak sehat.

Serangan jantung biasanya disebabkan karena penyakit jantung koroner, yaitu gangguan dimana pembuluh darah jantung tersumbat oleh plak. Meskipun sampai saat ini belum ada cara untuk mengetahui pasti kapan serangan jantung dapat terjadi, akan tetapi faktor-faktor risiko terkait dengan gangguan ini telah diketahui. Faktor risiko utama yang diketahui dan dapat dikontrol adalah tekanan darah tinggi, kadar kolesterol dalam darah yang tinggi, obesitas, merokok, dan gaya hidup tidak aktif.

Serangan jantung biasanya disebabkan karena penyakit jantung koroner, yaitu gangguan dimana pembuluh darah jantung tersumbat oleh plak. Meskipun sampai saat ini belum ada cara untuk mengetahui pasti kapan serangan jantung dapat terjadi, akan tetapi faktor-faktor risiko terkait dengan gangguan ini telah diketahui. Faktor risiko utama yang diketahui dan dapat dikontrol adalah tekanan darah tinggi, kadar kolesterol dalam darah yang tinggi, obesitas, merokok, dan gaya hidup tidak aktif.         

Berikut beberapa cara untuk menjaga kesehatan jantung adalah dengan cara :

  1. Jangan merokok

Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang buruk dan perlu anda tinggalkan. Merokok memberikan tubuh kita menjadi stres oksidatif yang dapat meningkatkan perkembangan plak lemak di dalam pembuluh darah jantung koroner.

  1. Pola makan yang sehat

Prinsip dasar pola makan sehat untuk jantung Anda adalah:

  • Pola makan tinggi buah dan sayuran, makanan kaya gandum (oat), dan sumber protein seperti ikan.
  • Makanan yang dimakan harus rendah garam dan lemak saturasi.
  • Hindari lemak saturasi yang buruk untuk jantung, banyak dijumpai pada junk food dan makanan yang digoreng.
  • Makanan lebih baik direbus, dikukus atau dipanggang daripada digoreng.
  1. Jaga berat badan ideal

Menurunkan beberapa kilogram berat badan dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung. Berat badan berlebih biasanya lekat kaitannya dengan penyakit jantung, diabetes, dan kadar kolesterol yang buruk.

  1. Tetap aktif!

Olahraga dapat menjaga berat badan tetap ideal, menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke. Pilihlah olahraga yang di suka, bisa dimulai dari bermain bulutangkis atau sampai berjalan cepat di sekitar rumah.

  1. Batasi alkohol

Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko peningkatan tekanan darah tinggi yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan penyakit jantung Selain itu, alkohol yang berlebihan meningkatkan terjadinya penyakit hati.

  1. Hindari stress

Stres berhubungan dengan sistem imun dan terjadinya penyakit. Jika sedang berada dibawah tekanan dan stres, carilah pertolongan, bicaralah dengan orang terdekat atau lakukan kegiatan yang di suka untuk menurunkan tingkat stres.

  1. Kontrol ke dokter

Banyak orang yang takut untuk kontrol ke dokter. Namun, dengan melakukan konsultasi dan pemeriksaan, hal tersebut dapat mencegah berbagai penyakit pada tahap dini. Sehingga, janganlah menunda datang ke dokter sampai penyakit serius sudah menyerang ke dalam tubuh kita.

Contoh Pelaksanaan Hari Jantung Sedunia

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan darah karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner. Secara klinis, ditandai dengan nyeri dada atau rasa tidak nyaman di dada atau dada terasa tertekan berat ketika sedang mendaki/kerja berat ataupun berjalan terburu-buru pada saat berjalan di jalan datar atau berjalan jauh.

Penyakit jantung koroner terdiri dari penyakit jantung koroner stabil tanpa gejala, angina pektoris stabil, dan Sindrom Koroner Akut (SKA). Penyakit jantung koroner stabil tanpa gejala biasanya diketahui dari skrining, sedangkan angina pektoris stabil didapatkan gejala nyeri dada bila melakukan aktivitas yang melebihi aktivitas sehari-hari.

Di daerah Gorontalo, Dinas Kesehatan mengadakan acara “JANTUNG SEHAT, SDM UNGGUL”. adalah tema nasional Peringatan Hari Jantung Sedunia (HJS) tahun 2019 dan #WorldHeartDay2019 yang mengusung tema global “My Heart, Your Heart” dalam kampanye memerangi penyakit jantung.

Melalui tema HJS tersebut kita diajak untuk melakukan perubahan kecil dalam hidup kita, membuat sebuah janji sederhana untuk kesehatan jantung kita, dan kesehatan jantung orang-orang yang kita sayangi, seperti berkomitmen mengonsumsi makanan yang lebih sehat, beraktivitas fisik lebih baik, berhenti merokok, dan lain-lain.

Daftar Pustaka

10 Penyebab Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai. (2020). health.kompas.com, https://health.kompas.com/read/2020/08/03/103518868/10-penyebab-penyakit-jantung-yang-harus-diwaspadai?page=all#page2.

cnnindonesia. (2020). Beda Kontak Erat, Dekat, dan Area dalam Penyebaran Corona, https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200303160036-255-480138/beda-kontak-erat-dekat-dan-area-dalam-penyebaran-corona.

dw.com. (2020). Menkes Ganti Istilah ODP-PDP-OTG dengan Suspek hingga Probable, Apa Dampaknya?, https://www.dw.com/id/menkes-ganti-istilah-odp-pdp-otg-dengan-suspek-hingga-probable-apa-dampaknya/a-54166577.

Hari Jantung Sedunia 2019: Tema, Sejarah, dan Makna. (2019). akurat.co/id, https://akurat.co/id-785201-read-hari-jantung-sedunia-2019-tema-sejarah-dan-makna.

Hari Jantung Sedunia 29 September. (2017). p2ptm.kemkes.go.id, http://www.p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/hari-jantung-sedunia-29-september.

Hari Jantung Sedunia: Lima Kiat Menjaga Kesehatan Jantung. (2019). pressrelease.kontan.co.id, https://pressrelease.kontan.co.id/release/hari-jantung-sedunia-lima-kiat-menjaga-kesehatan-jantung.

health.detik.com. (2020). Penjelasan Istilah Suspek, Probable, dan Konfirmasi Covid-19, https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5092534/6-istilah-baru-seputar-corona-dan-artinya-dari-suspek-hingga-discarded/2.

inaheart.org. (2019). Hari Jantung Sedunia (World Heart Day): Your Heart is Our Heart Too, http://www.inaheart.org/news_and_events/news/2019/9/26/press_release_world_heart_day_perki_2019.

Peringatan Hari Jantung Sedunia Tahun 2019. (2019). dinkes.gorontaloprov.go.id, https://dinkes.gorontaloprov.go.id/peringatan-hari-jantung-sedunia-tahun-2019/.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *