Sejarah Hari Malaria Sedunia

Setiap tanggal 25 April, seluruh dunia memperingati Hari Malaria. Tanggal tersebut ditetapkan oleh World Health Assembly (WHA) pada 23 Mei 2007 di Jenewa, Swiss yang dihadiri oleh 192 negara anggota WHO. Hari Malaria Sedunia ditetapkan sebagai upaya mensosialisasikan pendidikan dan pemahaman akan penyakit malaria. Hari Malaria Sedunia bertepatan dengan Deklarasi Abuja yang terjadi pada tanggal 25 April 2001 oleh negara-negara endemik malaria. Deklarasi Abuja pertama kali dimulai di Afrika melalui Africa Malaria Day.
Indonesia berkontribusi dalam peringatan Hari Malaria Sedunia sejak tahun 2008. Indonesia menempati urutan ke-42 dari 99 negara dengan pengidap penyakit malaria tertinggi. Pernyataan ini berdasarkan laporan dari World Development Indicator (WDI) pada tahun 2015. Dari catatan WDI, daerah-daerah di Indonesia dengan penyumbang malaria terbanyak di antaranya Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku dan Bengkulu.
Data itu juga mencatat bahwa keseluruhan kasus malaria tahun 2019 di Indonesia sebanyak 250.644. Kasus tertinggi yaitu sekitar 86 persen terjadi di Provinsi Papua sebanyak 216.380 kasus. Selanjutnya, disusul dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 12.909 kasus dan Provinsi Papua Barat sebanyak 7.079 kasus.
Definisi Penyakit Malaria

Malaria adalah penyakit infeksi menular yang menyebar melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Penderita malaria akan mengeluhkan gejala demam dan menggigil. Walaupun mudah menular melalui gigitan nyamuk, malaria bisa sembuh secara total bila ditangani dengan tepat. Namun jika tidak ditangani, penyakit ini bisa berakibat fatal seperti menyebabkan anemia berat, gagal ginjal, hingga kematian.
Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang disebarkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina. Setelah gigitan nyamuk tersebut, parasit masuk ke dalam tubuh dan menempati organ hati, dimana parasit dapat tumbuh dan berkembang biak. Saat parasit tersebut tumbuh dan menjadi dewasa, parasit pergi dari organ hati dan merusak sel darah merah. Kerusakan pada sel darah merah inilah yang menimbulkan gejala anemia pada penderita.
Di samping melalui gigitan nyamuk, penyebaran parasit malaria juga dapat terjadi karena terpapar darah penderita malaria. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan seseorang terpapar malaria adalah:
- Janin yang terinfeksi dari ibunya
- Menerima transfusi darah
- Berbagi pemakaian jarum suntik
- Menerima donor organ
Keparahan gejala malaria yang timbul berbeda-beda setiap orang. Penduduk yang tinggal di daerah yang banyak kasus malaria memiliki separuh kekebalan terhadap penyakit ini, sehingga gejala yang timbul tidak akan terlalu parah.
Jenis-jenis Penyakit Malaria

Umumnya, sebagian besar kasus malaria terjadi di negara dengan iklim tropis dan subtropis, tempat berkembang biaknya parasit. Menurut WHO, pada tahun 2016 saja ada 216 juta kasus malaria di 91 negara. Pada kasus tersebut tidak hanya terdapat satu jenis penyakit malaria saja, tetapi ada berbagai jenis kasus penyakit malaria. Jenis-jenis malaria tersebut dibedakan berdasarkan parasit yang menginfeksi manusia, di antaranya yaitu:
- Malaria Falciparum
Disebabkan oleh parasit Plasmodium falciparum. Plasmodium falciparum ini merupakan jenis parasit malaria yang paling banyak ditemukan di Afrika. Malaria jenis ini yang paling berbahaya karena menyebabkan malaria berat disertai komplikasi. Sebagian besar kasus kematian karena malaria terkait dengan malaria jenis ini. Plasmodium falciparum berkembang biak sangat cepat dalam tubuh manusia sehingga dapat menyebabkan kehilangan darah dalam jumlah banyak hingga penyumbatan pembuluh darah.
- Malaria Vivax
Malaria vivax disebabkan oleh parasit Plasmodium vivax. Jenis parasit ini juga termasuk yang paling berbahaya dan banyak ditemukan di Asia serta Amerika Latin. Parasit Plasmodium vivax ini dapat bertahan dalam keadaan tidak aktif pada organ hati selama beberapa bulan atau tahun. Sehingga, malaria jenis ini dapat kambuh ketika parasit aktif kembali.
- Malaria Ovale
Malaria jenis ini disebabkan oleh parasit Plasmodium ovale dan gejala yang ditimbulkan tidak parah, serta terkadang membaik tanpa pengobatan.
- Malaria Malariae
Malaria jenis ini baru menimbulkan gejala setelah sudah lama terinfeksi parasit Plasmodium malariae. Oleh karena itu, penderita malaria jenis ini akan mengalami infeksi yang kronis dan juga terkait dengan gangguan fungsi organ ginjal.
- Malaria Knowlesi
Sama dengan Malaria falciparum, malaria akibat Plasmodium knowlesi juga dapat berkembang dengan cepat menjadi parah, walaupun gejala awalnya ringan. Jenis parasit ini hanya menginfeksi primata. Hingga kini belum diketahui apakah bisa menyebabkan penularan ke manusia atau tidak. Penelitian masih terus dikembangkan. Tidak hanya ditularkan lewat darah, penyakit malaria juga dapat ditularkan melalui transplantasi organ, transfusi darah, atau penggunaan jarum suntik bersamaan.
Tanda dan Gejala Penyakit Malaria

Gejala utama malaria adalah demam tinggi hingga menyebabkan menggigil, serta gejala yang mirip dengan sakit flu.
Gejala malaria bisa dikelompokkan menjadi 2 kategori, yakni:
- Malaria tanpa komplikasi (malaria ringan)
Malaria ringan biasanya menimbulkan gejala ringan, tetapi tidak sampai merusak fungsi organ. Namun, gejala ini bisa berubah menjadi malaria berat jika tidak segera ditangani atau jika seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang tidak baik.
Menurut situs pusat pengendalian penyakit di Amerika Serikat (CDC), gejala malaria tanpa komplikasi biasanya berlangsung selama 6-10 jam. Akan tetapi, kadang gejala terjadi dalam waktu yang lebih lama bahkan bisa lebih rumit. Pasalnya, kadang gejala yang terjadi mirip sekali dengan sakit flu, sehingga bisa menyebabkan salah diagnosis penyakit.
Tanda-tanda jika mengalami malaria ringan, akan muncul perkembangan gejala sebagai berikut ini:
Tubuh merasakan sensasi dingin dan menggigil
- Demam
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Kejang (biasanya terjadi pada penderita malaria di usia muda)
- Tubuh berkeringat diiringi dengan kelelahan
- Nyeri pada tubuh
- Malaria berat
Pada gejala malaria berat, biasa dibuktikan dengan hasil dari klinik atau laboratorium yang menunjukkan adanya tanda-tanda gangguan fungsi organ vital dan beberapa gejala lainnya, seperti:
- Demam tinggi diiringi dengan menggigil hebat
- Mengalami gangguan kesadaran
- Mengalami kejang
- Adanya gangguan pernapasan
- Munculnya anemia berat
- Mengalami disfungsi organ vital
- Gagal ginjal
- Kolaps kardiovaskular
- Kadar gula darah rendah (biasanya terjadi pada wanita hamil)
Cara Mencegah Penyakit Malaria

Berikut ini adalah beberapa cara untuk mencegah terjangkit penyakit Malaria :
- Minum Obat Anti Malaria Sebagai Obat Pencegahan
Terdapat beberapa jenis obat anti malaria yang memiliki efektivitas dan mekanisme yang berbeda-beda untuk mencegah terjangkit Malaria. Jenis obat anti malaria yang dapat digunakan di antaranya ialah Chloroquine, Atovaquone/proguanil, Doksisiklin, Primakuin, dan lain-lain. Sebagian jenis obat membutuhkan waktu cukup lama agar dapat berefek. Lakukanlah konsultasi ke dokter beberapa minggu sebelum melakukan perjalanan ke daerah endemis Malaria.
- Hindari Tergigit Nyamuk
Sebaiknya hindari bepergian pada sore sampai pagi hari sekitar pukul 18.00-06.00 untuk mencegah tergigit oleh nyamuk yang terinfeksi. Hal ini dikarenakan nyamuk Anopheles lebih aktif pada malam hari.
- Membatasi Aktivitas di Luar
Cara terbaik mencegah malaria adalah melindungi diri dari gigitan nyamuk. Ini termasuk membatasi aktivitas luar ruangan selama sore dan pagi hari sekitar pukul 18.00-06.00, yaitu saat nyamuk lebih aktif. Kenakan pakaian berwarna terang juga bisa membantu melindungi diri dari gigitan nyamuk. Ibu hamil dan anak kecil harus menghindari bepergian ke daerah endemis Malaria.
- Mengetahui Informasi Mengenai Bahaya Malaria Secara Jelas
Ketahuilah bahwa tidak ada tindakan pencegahan yang 100 persen efektif, jadi selalu mendatangi fasilitas kesehatan segera jika kamu terserang demam saat bepergian atau setelah kembali dari negara tempat malaria terjadi.
- Menghindari Gigitan Nyamuk Adalah Cara Terbaik Untuk Mencegah Infeksi Parasit Malaria
Caranya antara lain dengan:
- Menutup kulit dengan celana panjang dan baju berlengan panjang
- Tidur dengan tempat tidur berkelambu
- Memakai krim pelindung dari gigitan nyamuk
- Menanam Tanaman Pengusir Nyamuk, Di Antaranya Ialah :
- Lavender
- Rosemarry
- Zodiac
Cara Mengobati Penyakit Malaria

Setiap negara memiliki standar pengobatan malaria masing-masing. Namun, semuanya memiliki tujuan sama, yaitu membunuh semua parasit Plasmodium yang ada di dalam tubuh manusia. Selain untuk menyembuhkan, pengobatan malaria sangat penting untuk memutus rantai penularan selanjutnya. Penanganan malaria yang dilakukan bagi setiap orang berbeda-beda, tergantung pada jenis parasit yang menyebabkannya, seberapa parah gejala malaria yang muncul, dan usia pasien.
Ada 3 jenis pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi malaria, yaitu dengan minum obat-obatan medis, penanganan di rumah sakit, serta memanfaatkan bahan alami sebagai obat. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:
- Obat – obatan Medis
Usia akan menentukan dosis obat yang dibutuhkan. Ketika pertama didiagnosis positif malaria, tenaga kesehatan akan memberikan obat yang wajib diminum sampai habis untuk mencegah Plasmodium menjadi kebal terhadap obat. Dilansir dari Buku Saku Penatalaksanaan Malaria Kementrian Kesehatan, jika penderita malaria melakukan rawat jalan di rumah, 3 hari setelah diberi obat anti malaria pasien harus check up untuk memantau perubahan yang positif atau jika tidak ada perubahan sama sekali. Dokter akan meninjau seberapa ampuh obat yang sudah diminum.
Selanjutnya, pada hari ke-7, hari ke-14, hari ke-21, dan hari ke-28 dokter juga harus kembali memeriksa segala perubahan yang terjadi sehingga Anda benar-benar dinyatakan sembuh. Berikut adalah obat-obatan malaria yang sering diresepkan dokter:
- Obat malaria falciparum
Pemberian obat pertama malaria falciparum ini menggunakan kombinasi obat artesunate, amodiakuin, dan primakuin. Pengobatan pertama ini selanjutnya akan dilihat efektif atau tidak nya selama 3 hari setelah minum obat pertama kali.
Pengobatan kedua malaria falciparum dilakukan dengan kombinasi kina, doksisiklin atau tetrasiklin, dan primakuin. Obat-obatan ini diberikan secara oral/diminum selama 7 hari ke depan.
- Obat malaria vivaks dan ovale
Pengobatan malaria jenis ini adalah dengan kombinasi obat klorokuin dan primakuin. Sama seperti malaria falciparum, jika setelah 3 hari mengonsumsi obat pertama tidak efektif maka akan dilanjutkan pemberian obat kedua. Pengobatan kedua ini dilanjutkan dengan peningkatan dosis primakuin.
- Obat malaria malariae
Pengobatan malaria jenis ini cukup diberikan klorokuin dengan dosis satu kali perhari selama 3 hari, kemudian diikuti dengan pemeriksaan kembali setelah 3 hari. Klorokuin dapat membunuh Plasmodium malariae berbentuk aseksual maupun seksual di dalam tubuh. Semua obat yang diberikan tidak boleh diminum dalam keadaan perut kosong karena dapat menyebabkan iritasi lambung. Oleh sebab itu, penderita malaria harus makan terlebih dahulu sebelum minum obat.
- Perawatan di Rumah Sakit
Pengobatan dengan rawat inap di rumah sakit harus dilakukan pada pasien malaria berat. Dengan penanganan medis di rumah sakit, pasien bisa mendapatkan obat artesunate melalui suntikan dan infus.
Pasien yang menjalani rawat inap di rumah sakit akan diperiksa setiap beberapa hari sekali untuk mengetahui keampuhan obat yang diberikan. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan pada hari ke-7, 14, 21, dan 28.
Tergantung pada tingkat keparahan serta organ tubuh mana yang terdampak infeksi, pasien mungkin memerlukan pengobatan intensif di ruang ICU. Biasanya kondisi ini diberlakukan pada pasien dengan komplikasi berat, seperti malaria serebral, gagal ginjal, anemia berat, atau pernapasan terganggu.
- Obat – obatan Alami
Selain dengan obat-obatan medis dan rawat inap di rumah sakit, pengobatan penyakit malaria juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan bahan-bahan alami atau yang biasa kita kenal dengan obat herbal. Namun, penting untuk diingat bahwa obat-obatan alami tidak bisa digunakan sebagai pengobatan utama. Malaria adalah penyakit yang masih memerlukan penanganan dari tenaga medis.
Maka dari itu, obat-obatan alami hanya berperan sebagai pengobatan pendamping saja. Terdapat banyak tanaman dan obat-obatan herbal yang telah diuji secara klinis sebagai obat alami malaria. Salah satunya adalah kayu manis, yang telah diteliti dalam Journal of Tropical Medicine. Menurut penelitian tersebut, terdapat zat antiparasit di dalam kayu manis yang bisa melawan infeksi parasit Plasmodium.
Berikut adalah beberapa jenis bahan alami yang dapat digunakan untuk mengobati malaria :
1. Kayu Manis
Kayu manis memiliki sifat antiinflamasi, antioksidan, dan antimikroba, sehingga dapat membantu mengatasi gejala malaria. Biasanya kayu manis akan direbus dan ramuannya diminum dengan madu.
2. Kunyit
Kunyit memiliki sifat antioksidan dan antimikroba, sehingga dapat membuang racun berbahaya di dalam tubuh akibat infeksi malaria. Selain itu, kunyit juga bersifat antiinflamasi sehingga membantu mengurangi gejala nyeri otot sendi.
3. Jus Jeruk
Vitamin C dalam jus jeruk membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Selain itu, jus jeruk juga mampu membantu mengurangi demam.
4. Jahe
Sifat antimikroba dan antiinflamasi dalam jahe dapat meredakan nyeri dan mengobati mual. Jahe biasanya diminum dengan air panas dan ditambahkan madu.
5. Perasan Jeruk Nipis
Sama seperti jus jeruk, kandungan vitamin C dalam jeruk nipis juga dapat mengatasi gejala malaria.
6. Cuka Apel Cuka sari apel dipercaya dapat membantu mengurangi demam akibat malaria. Biasanya cuka sari apel akan diencerkan dengan air. Lalu, kain direndam di dalamnya untuk kemudian diletakkan di dahi selama 10 menit.
Kegiatan untuk Memperingati Hari Malaria Sedunia

Eropa
Untuk Memperingati Hari Malaria Sedunia tahun 2014, European Vaccine Initiative mengumumkan 16 proyek baru untuk percepatan pengembangan vaksin malaria. Proyek tersebut akan dilakukan oleh konsorsium internasional yang melibatkan mitra dari sektor publik dan swasta dari Eropa, Amerika Serikat dan Afrika.
India
Untuk memperingati Hari Malaria Sedunia tahun 2017 di India, upaya seluruh bagian di India mengubah tindakan untuk mengendalikan penyebaran penyakit malaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Kota pesisir Mangaluru mengidentifikasi sumber daya perairan terbuka sebagai target pembasmian nyamuk penyebar malaria.
Nigeria
Kegiatan yang dilakukan untuk memperingati Hari Malaria Sedunia tahun 2014 di Nigeria di antaranya yaitu demonstrasi kelambu anti malaria, pengujian dan distribusi obat anti malaria, seminar tentang kemajuan dalam memerangi dan mengendalikan malaria, dan masuknya pemain Afrika dalam kampanye untuk memerangi malaria.
Pada tahun 2016, Kementerian Kesehatan Federal telah berjanji untuk mengakhiri Malaria. Duta Besar AS untuk Nigeria, James F. Entwistle, telah menjanjikan dukungan yang berkelanjutan dan mencatat kemungkinan untuk mengakhiri Malaria di Nigeria.
Indonesia
Hari Malaria Sedunia (HMS) diperingati setiap tanggal 25 April. Pada Peringatan HMS Tahun 2020 Tema yg diangkat adalah Bebas Malaria, Prestasi Bangsa Bersatu Lawan Malaria dan COVID-19 untuk Indonesia Sehat.
Dalam rangka memperingati Hari Malaria Sedunia tahun 2020 diadakan webinar dengan sub tema sebagai berikut:
- Menuju Indonesia Bebas Malaria
- Penanggulangan Malaria dalam Situasi Pandemi COVID-19
- Tatalaksana Malaria di Era Pandemi COVID-19
Daftar Pustaka
Anonim. (2018, April 25). Memahami Sejarah Hari Malaria Sedunia. Diambil kembali dari https://rilis.id/: https://rilis.id/memahami-sejarah-hari-malaria-sedunia
Anonim. (2018, Mei 21). Mengenal dan Mencegah Malaria. Diambil kembali dari Surya Husadha: https://suryahusadha.com/blog/articles/mengenal-dan-mencegah-malaria
Anonim. (2019, Januari 15). 6 Cara Pencegahan Malaria PAling Efektif. Diambil kembali dari halodoc: https://www.halodoc.com/artikel/6-cara-pencegahan-malaria-paling-efektif
Anonim. (2020). Kegiatan dalam rangka Hari Malaria Sedunia 2020. Diambil kembali dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia: http://p2p.kemkes.go.id/kegiatan-dalam-rangka-hari-malaria-sedunia-2020/
Ayuni, N. Q. (t.thn.). Daftar Bahan Alami untuk Redakan Gejala Malaria. Diambil kembali dari klikdokter: https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3645172/daftar-bahan-alami-untuk-redakan-gejala-malaria
Dewindaru, D., & Prasetiyo, W. (2017, April 25). Asal Usul Hari Malaria Sedunia. Diambil kembali dari kumparan: https://kumparan.com/kumparanstyle/asal-usul-hari-malaria-sedunia/full
Librerian, S. (2021, Maret 25). Hari Malaria Sedunia. Diambil kembali dari Wikipedia: https://7uylrefk6bact6wouh3nvk5omu-advbczdqpg7jfqy-en-m-wikipedia org.translate.goog/wiki/World_Malaria_Day
Setiaputri, K. A. (2021, April 2). Tanda dan Gejala Penyakit MAlaria yang Tidak Boleh Anda Abaikan. Diambil kembali dari hellosehat: https://hellosehat.com/infeksi/infeksi-serangga/tanda-dan-gejala-malaria/
Trifiana, A. (2020, Juli 22). Dari 5 Jenis Malaria, Kenali Mana yang Paling Mematikan. Diambil kembali dari Sehatq: https://www.sehatq.com/artikel/dari-5-jenis-malaria-kenali-mana-yang-paling-mematikan
Willy, d. (2019, May 13). Penyebab Malaria. Diambil kembali dari Alodokter: https://www.alodokter.com/malaria/penyebab
Willy, d. T. (2019, Mei 13). Pencegahan Malaria. Diambil kembali dari Alodokter: https://www.alodokter.com/malaria/pencegahan Willy, d. T. (2019, May 13). Pengertian Malaria. Diambil kembali dari Alodokter: https://www.alodokter.com/malaria